tag:blogger.com,1999:blog-64476885082227152072024-03-07T23:57:28.780-08:00Berita Rupiah Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.comBlogger99125tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-7711313627877747432018-11-11T12:52:00.000-08:002018-11-11T12:52:01.373-08:00Dolar AS Melemah, Rupiah Kapabel Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 skor atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat didukung dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disokong sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemodal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari penggunaan biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemodal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-50869319068260620482018-11-11T03:05:00.000-08:002018-11-11T03:05:00.132-08:00Dolar AS Melemah, Rupiah Cakap Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs rujukan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 skor pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah sanggup menguat ditunjang dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan didukung sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemodal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pengaplikasian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemberi asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, skor tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-30609686516724476082018-11-09T11:15:00.000-08:002018-11-09T11:15:10.286-08:00Dolar AS Melemah, Rupiah Kapabel Lanjutkan PenguatanJakarta - Poin tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs rujukan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah cakap menguat disupport dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan ditunjang sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua dikala dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari penggunaan biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Modal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-70399331534478710212018-11-06T03:42:00.000-08:002018-11-06T03:42:04.281-08:00Dolar AS Melemah, Rupiah Kapabel Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs rujukan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat ditunjang dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan ditunjang sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua dikala dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pemakaian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Modal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-34165134669524355172018-11-05T16:14:00.000-08:002018-11-05T16:14:10.749-08:00Dolar AS Melemah, Rupiah Kapabel Lanjutkan PenguatanJakarta - Poin tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs rujukan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 skor atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 skor pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah sanggup menguat disupport dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan didukung sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pemakaian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Modal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-16378854462177373922018-11-04T12:02:00.000-08:002018-11-04T12:02:11.926-08:00Dolar AS Melemah, Rupiah Kapabel Lanjutkan PenguatanJakarta - Poin tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah sanggup menguat didukung dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disokong sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua dikala dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pengaplikasian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Modal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, skor tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-90064092447057251782018-11-03T21:05:00.000-07:002018-11-03T21:05:15.255-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Sanggup Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah cakap menguat ditunjang dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disokong sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pengaplikasian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemberi asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, skor tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-54869714125173036952018-11-03T19:03:00.000-07:002018-11-03T19:03:03.414-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Cakap Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat ditunjang dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disokong sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemodal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pemakaian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemberi asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, skor tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-25728236012817646582018-11-03T05:29:00.000-07:002018-11-03T05:29:16.801-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Cakap Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 skor atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat didukung dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan didukung sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari penggunaan biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemodal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-27400893086302148312018-11-02T08:14:00.000-07:002018-11-02T08:14:02.585-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Sanggup Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs rujukan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 skor pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat disupport dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan ditunjang sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua dikala dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pengaplikasian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Modal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-56531910016951026782018-10-31T12:43:00.000-07:002018-10-31T12:43:03.099-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Cakap Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 skor atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah sanggup menguat disupport dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disupport sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemodal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pemakaian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemodal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, skor tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-34557258377657990692018-10-31T06:55:00.000-07:002018-10-31T06:55:02.524-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Kapabel Lanjutkan PenguatanJakarta - Poin tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 skor atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah sanggup menguat ditunjang dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disokong sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pengaplikasian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemodal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, skor tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-12698421536218587822018-10-29T21:53:00.000-07:002018-10-29T21:53:11.427-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Kapabel Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah cakap menguat disokong dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan didukung sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua dikala dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pemakaian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemodal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, skor tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-8087324914028412832018-10-28T16:28:00.000-07:002018-10-28T16:28:11.961-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Cakap Lanjutkan PenguatanJakarta - Poin tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 skor pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah sanggup menguat disokong dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan ditunjang sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua dikala dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari penggunaan biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Modal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-25383619923720075472018-10-28T04:22:00.000-07:002018-10-28T04:22:05.551-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Kapabel Lanjutkan PenguatanJakarta - Poin tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs rujukan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah sanggup menguat disokong dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disupport sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemodal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pengaplikasian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemberi asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-76914044123969043492018-10-26T13:12:00.000-07:002018-10-26T13:12:00.376-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Kapabel Lanjutkan PenguatanJakarta - Poin tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs rujukan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 skor atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 skor pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat ditunjang dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disokong sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua dikala dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pemakaian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemodal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, skor tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-36499936652587384882018-10-26T02:50:00.000-07:002018-10-26T02:50:02.002-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Cakap Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat ditunjang dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disupport sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemodal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua dikala dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pemakaian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemodal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-31246520526629439812018-10-24T09:28:00.000-07:002018-10-24T09:28:14.996-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Sanggup Lanjutkan PenguatanJakarta - Poin tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat disokong dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disokong sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pemakaian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemberi asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, skor tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-71793660591820167102018-10-23T17:59:00.000-07:002018-10-23T17:59:08.738-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Cakap Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah sanggup menguat ditunjang dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disupport sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemodal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pemakaian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemodal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-30038124758297347402018-10-22T18:35:00.000-07:002018-10-22T18:35:04.571-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Cakap Lanjutkan PenguatanJakarta - Poin tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 skor pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat didukung dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan ditunjang sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemodal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua dikala dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari penggunaan biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Modal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-21396979873066445062018-10-21T14:59:00.000-07:002018-10-21T14:59:00.501-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Sanggup Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 skor atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah sanggup menguat disupport dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan didukung sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemodal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pemakaian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Modal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-32323545676068742632018-10-21T09:08:00.000-07:002018-10-21T09:08:06.047-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Cakap Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs rujukan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 skor atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 skor pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah sanggup menguat ditunjang dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan didukung sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pengaplikasian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemodal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, skor tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-14435992909082077892018-10-21T02:28:00.000-07:002018-10-21T02:28:23.104-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Kapabel Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat disupport dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan didukung sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua dikala dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari penggunaan biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemodal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-15108271784347356602018-10-20T05:33:00.000-07:002018-10-20T05:33:10.377-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Cakap Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs rujukan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 nilai atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat disokong dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disokong sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua dikala dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari pengaplikasian biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Modal asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6447688508222715207.post-84135395892626261412018-10-18T10:40:00.000-07:002018-10-18T10:40:06.984-07:00Dolar AS Melemah, Rupiah Sanggup Lanjutkan PenguatanJakarta - Skor tukar rupiah kepada dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat memasuki akhir minggu ini. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah kepada mata uang menjadi katalis positif untuk rupiah.<br /><br />Menurut kurs rujukan Jakarta Interbank Titik Dollar Rate (Jisdor), Jumat (21/9/2018), rupiah menguat 15 skor atau 0,10 persen ke posisi 14.824 per dolar AS dari jangka waktu 20 September 2018 di posisi 14.839 per dolar AS.<br /><br />Sementara itu, kurs Bloomberg, rupiah menguat 29 nilai pada pembukaan perdagangan ke posisi 14.820 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin di posisi 14.849 per dolar AS. Sekarang rupiah berada di posisi 14.825 per dolar AS. Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805-14.837 per dolar AS.<br /><br />Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah kapabel menguat ditunjang dolar AS melemah kepada mata uang utama lainnya.<br /><br />Dolar AS tertekan disokong sentimen global dengan penguatan mata uang Inggris pound sterling. Hal itu dipicu perkembangan Britain exit (brexit). Josua menambahkan, pemerintahan AS menurunkan biaya impor untuk barang China dari 35 persen menjadi 10 persen juga memberikan katalis positif.<br /><br />\"Pemerintahan AS menurunkan impor biaya dari 35 persen menjadi 10 persen jadi positif untuk emerging market. Pemerintahan AS turunkan biaya memberikan kepercayaan terhadap pemberi modal asing untuk masuk ke aset berisiko. Kecuali itu, mata uang emerging market kembali rebound juga bikin confidence,\" ujar Josua ketika dihubungi Liputan6.com.<br /><br />Dari internal, Josua menceritakan langkah-langkah pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan mulai dari penggunaan biodiesel 20 persen, kenaikan pajak barang impor dan agenda devisa hasil ekspor akan dibendung enam bulan juga memberikan sentimen. \"Pemberi asing keluar dari pasar obligasi juga mulai terbendung,\" kata ia.<br /><br />Josua memperkirakan, poin tukar rupiah bergerak di kisaran 14.775-14.875 per dolar AS pada Jumat minggu ini. \"Rupiah masih berpeluang menguat,\" ujar Josua.Adminhttp://www.blogger.com/profile/03690489654469951839noreply@blogger.com0